Kamis, 11 Desember 2014

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar menegaskan jika Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan yang kini ada di bawah kendalinya akan tetap ada meski dengan nama baru. "PNPM dengan adanya Undang-undang Desa akan melebur. Nanti kita buat program semacam PNPM dengan dana yang relatif sama. Jadi bukan berarti kita hapuskan PNPM, tetap ada program serupa," kata Marwan di kantornya, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (25/11). Hanya saja dalam menggulirkan program pemberdayaan masyarakat desa itu, harus dibuat agreement baru dengan World Bank selaku penyandang dananya. "Itu kan program World Bank. Kita harus buat agreement lagi dengan World Bank. Kita hampir 10 tahun mengenal PNPM, mungkin rezim ini bisa berganti nama, tapi konteks programnya sama," jelasnya. Pada kesempatan itu mantan Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa itu juga mengakui selama ini banyak program terkait pembangunan desa yang kurang kelihatan. Itu tidak terlepas dari perencanaan yang kurang masif. Ke depan, kata Marwan, pemerintah berupaya mengoptimalkan pembanguan dari desa dan membuka akses di daerah-daerah yang terisolir karena kurangnya infrastruktur. Jika perlu, pemberian bantuan sosial sedapat mungkin dikurangi dan dialihkan kepada pembangunan fisik. "Saya berharap tidak ada bansos besok, langsung membangun. Seperti bangun bandara perintis, dermaga perintis di daerah tertinggal yang butuh akses transportasi udara. Serta program lain untuk memajukan desa," tandasnya.

Sabtu, 01 November 2014

Pasar Desa Embrio BUM Desa

Desa Bamban merupakan salahsatu desa yang masuk dalam wilayah administratip Kecamatan Benua Lima, dengan luas wilayah desa sekitar 45 km2, dimana sebelah utara berbatasan dengan Desa Gumpa Kec. Dusun Timur, sebelah Timur berbatasan dengan desa Tewah Pupuh (Kec. Benua Lima) Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kandri (kec. Benua Lima) dan sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Banyu Landas (Kec. Benua Lima). Jumlah Penduduk Desa Bamban sekitar 1006 jiwa atau 283 kk (sumber : Kaur Permbangunan Desa ibu Elektnita) secara umum mata pencaharian penduduk adalah petani getah (pemantat) Sesuai dengan penggalan sejarah desa yang dituturkan oleh ibu Eleknita bahwa Desa Bamban ini telah terbentuk sejak tahun 1880 an, sejak tahun 2014 Desa Bamban dipimpin oleh Kepala Desa yang bernama Mala M G bersama Mitra kerja Pemerintah Desa Baktinus sebagai Ketua BPD. Walaupun sejak tahun 2008 Desa Bamban telah berpartisipasi pada kegiatan PNPM-Mandiri namun baru tahun 2014 masyarakat desa bamban mengusulkan pembangunan Pasar Desa. Pasar Desa yang dibangun berukuran 25 x 5m dengan jumlah alokasi dana fisik sebesar Rp.107.540.000, pembangunan gedung pasar dikawal oleh pelaku-pelaku PNPM-Mandiri Perdesaan – Integrasi antara lain TPK : Riswandi (Ketua) Samto Adar (Sekretaris), Lilistiani (Bendara), Panitia Lelang Molly Mulyanto, Riswandi dan Suprianto. Bangunan ini merupakan bangunan tambahan karena sebelumnya telah ada bangunan pasar yang bersumber dari pemda. Jumlah pemanfaat langsung sebesar 400 jiwa Keberadaan Pasar ini tidak hanya memberikan manfaat kepada Masyarakat desa bamban sendiri, pasar ini juga dimanfaatkan loleh desa-desa sekitarnya antara lain desa Kandris, Tewah Pupuh, Maragut, Marintik dan Gumpa. Dalam memenuhi ketersediaan sembako warga dari desa-desa tersebut diatas juga berbelanja ke Pasar Bamban setiap hari Rabu. sejak selesai pembangunannya pada bulan Juni 2014 lalu, bangunan pasar baru ini langsung diserbu oleh para pedagang minggua . Dengan adanya Pasar Desa ini, dampak ekonomi untuk desa bamban selain memberikan kemudahan bagi warga setempat dalam penyediaan sembako, juga memberikan income/pendapatan bagi desa. Dari jumlah pedagang yang terdaftar sekitar 68 orang, setiap minggu dikenakan iuran retribusi pasar sebesar Rp. 2000/pedagang. Sehingga total pendapat setiap bulan sebesar Rp. 544.000/bln. Sesuai kesepakatan pengelolaan retribusi pasar pembagiannya 50% untuk Pendapatan desa dan 50% untuk pihak pengelola untuk operasional dan pemeliharaan. Meskipun telah menjadi salahsatu bagian dari pendapatan asli desa, namun sesuai dengan penuturan Kaur Pembangunan Desa Bamban Ibu Eleknita bahwa sejak Pasar ini aktif belum ada peraturan Desa atau peraturan kepala Desa terkait dengan pengelolaan Pasar Desa, hal ini disebabkan Kepala Desa Bamban baru dilantik pada awal tahun 2014 . Dengan adanya peraturan dan himbauan dari Pemerintah Kabupaten berkenaan dengan pengaktifan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) salahsatu aset yang dimiliki oleh desa dan dapat dijadikan BUMDes adalah pasar, dengan didukung oleh ketersediaan Peraturan tingkat desa untuk pengelolaan dan pelestariannya.

Rabu, 16 Juli 2014

Agenda Kabupaten Semester II Tahun 2014



Evaluasi capaian kegiatan program pada semester I, masih ada  beberapa agenda yang belum  dapat direalisasikan pada semester I Periode Januari – Juni 2014 ini. Agenda- agenda tersebut sesuai dengan KPI dan Standar Kinerja program antara lain : 1). Menampilbkan kegiatan di Website Kabupaten, (kecuali di blog) 2). NPL Kecamatan masih cukup bervariasi, akumulasi Kabupaten mencapai 2%, 3).Dana mengendap hampir semua kecamatan tinggi karena masih fase transisi pemberlakuan kebijakan pengelolaan dana bergulir, 4) Tinjauan Ulang RPJMDes, belum dimulai untuk tahun 2014, 5)Partisipasi RTM masih cukup rendah pada setiap tahapan, 6) Partisipasi kelompok Perempuan relatif rendah setiap tahapan,7) Pelatihan Masyarakat sesuai SPC mencapai 31% pada triwulan II. Sedangkan untuk SKP nomor 24 – 27 masih belum ada data terbaru haisl pemetaan.
Sedangkan untuk SKT dan SKA triwulan  I-II relatif tidak ada perubahan, review terhadap RPJMDes dan RKPTDes belum dimulai. Demikian juga dengan pencairan dana DDUB Daerah masih dalam proses penyiapan dokumen pengajuan dari Satker ke DPPKD – Barito Timur.
Berdasarkan pemetaan SKP, SKT dan SKA sampai dengan triwulan II, masih terdapat beberapa item SKP yang perlu perhatian khusus (data pada Form +Final SKN PNPM-MPd TA 2014_Barito Timur).
Untuk menindaklanjuti rendahnya pencapaian terhadap KPI SKN ini, maka akan dilakukan beberapa Agenda tingkat Kabupaten dan Kecamatan antara lain :
1.    Pelatihan Gabungan kelembagaan (Agustus)
2.    Audit Internal TA 2014 di Lokasi kecamatan yang belum untuk Fokus Perencanaan, Pelaksanaan, Keuangan, dan Pengelolaan Dana Bergulir, dan Pengadaan Barang dan Jasa (Juli – Agustus).
3.    Pelaksanaan kegiatan RBM (efektif Agustus 2014)
4.    Supervisi dan Monitoring pelaksanaan kegiatan Fisik  (Juli – Agustus)
5.    Supervisi dan Monitoring penggunaan dana DOK (Periode penggunaan untuk Triwulan I-II Juli 14)
6.    Memfasilitasi percepatan pencairan dana DDUB (Juli –Agustus)
7.    Pelaksanaan MAK TA 2014 (Juli)
8.    MAD Informasi hasil MAK (Juli – Agustus)
9.    Mendorong pelaksanaan MDPJ yang berkualitas (Juli – Agustus)
10. Mendorong pengelolaan Papan Informasi secara optimal di desa dan Kecamatan (Juli – Agustus)
11. Menyusun Rencana pelaksanaan Review dan Penilaian RPJMDes- RKPTDes (Agustus)
12. Tindak Lanjut penangan masalah dan temuan hasil pemeriksaan Ispektorat (Juli – Agustus)
Agenda- agenda tersebut akan dievaluasi secara kontinu realisasinya pada saat kunjungan pendampingan di Kecamatan serta pada saat pelaksanaan Rapat Koordinasi Kabupaten. Hal ini bertujuan supaya adanya rencana perbaikan lebih lanjut  sehingga target SKN dapat terealisasi secara optimal.

PARTISIPASI YANG DINAMIS DI DESA TURAN AMIS....



Desa Turan Amis merupakan Desa yang awalnya adalah lokasi Transmigrasi, yang kemudian secara definitif menjadi desa di wilayah Kecamatan Raren Batuah. Dalam mengikuti kegiatan PNPM-Mandiri Perdesaan – Integrasi, desa ini selalu menunjukan tingkat partisipasi yang tinggi, setiap Musdes rata-rata yang hadir diatas 30 orang.
Foto 1 : Pekerja sedang melakukan pekeraan Pemasangan Batu telfod Desa Turan Amis
Pada tahun 2014 ini desa Turan Amis kembali berpartisipasi dalam kegiatan PNPM-Mandiri perdesaan , kegiatan yang dilaksanakan adalah Jalan Telfod Lingkungan desa. Kegiatan telah dimulai sekaj Mei 2014, dengan alokasi dana Fisik sebesar Rp. 93.471.500, disalurkan sebesar Rp. 31.043.600. Kegiatandikoordinir oleh Pengurus TPK Ketua :  Wawan Bendarahar a : Karnali dan Bendahara : Sunarmin. Pekerjaan dilakukan selama 6 hari efektif oleh 15 orang Pekerja, dan telah menyelesaikan penyusunan telfod sepanjang 300m, kegiatan hanya menyisakan penimbunan dan pemadatan.
Jika melihat perbandingan kemajuan fisik dilapangan dengan penyaluran dana BLM dari UPK ke TPK, tentu tidak dapat dipercaya, namun partisipasi masyarakat yang cukup tinggi, atas kerjasama masyarakat, TPK dan Suplayer sepakat untuk menyelesaikan pemasangan batu telfod hingga 100%, sedangkan untuk penimbunan dan pemadatan  tetap menunggu penyaluran BLM tahap berikutnya.
Description: E:\PNPM-MPd TA 2014_BARITO TIMUR\FOTO\7. FOTO Juli 14\20140711_124700.jpg
Foto : 2. Kegiatan untuk pemasangan Batu Telfod 100%
Menyikapi  wacana pengurangan alokasi BLM APBN Ketua TPK Wawan, dan Kader Teknis  Pelesmanto Turan Amis menngungkapkan akan mensosialisasikan hal tersebut kepada masyarakat melalui tahapan MDPJ, untuk membahas kemungkina solusi yang tepat dan sesuai kondisi  pekerjaan, namun demikian harapan dari TPK dan pelaku Desa lainya agar wacana Pemotongan BLM APBN ini tidak akan terealisasi, mengingat progres kegiatan di Desa mencapai 80%. Harapan lain dari mereka adalah tahun anggaran 2015 PNPM tetap berlanjut, mengingat selama pembangunan di desa lebih cepat terealisasi dari  PNPM-MPd yang secara langsung dikerjakan oleh masyarakat secara swakelola dan sesuai dengan apa yang diusulkan oleh masyarakat.

Description: E:\PNPM-MPd TA 2014_BARITO TIMUR\FOTO\7. FOTO Juli 14\20140711_124341.jpg
Foto 3 :  Faskab bersama Pelaku PNPM-MPd- Inetgrasi Kecamatan Raren Batuah dan Desa Turan Amis

Jumat, 04 Juli 2014

Ringkasan Eksekutif Progres kegiatan periode Mei – Juni 2014

PNPM-Mandiri Perdesaan dan Integrasi
Hingga akhir Mei 2014, progres pelaksanaan kegiatan PNPM-Mandiri Perdesaan telah melakukan  pencairan BLM PNPM-MPd  dari total BLM Rp. 12.960.000.000 diantaranya APBN Rp. 6.480.000.000 dan APBD Rp. 6.480.000.000, telah dicairkan tahap I dari APBN pada Bulan Mei 2014 sebesar Rp. 3.000.000.000, untuk  9 Kecamatan kecuali Kec. Paku yaitu Kec. Paju epat, Pematang Karau Dusun Tengah, Raren Batuah, Karusen Janang, Dusun Timur, Awang, Patangkep Tutui dan Benua Lima. Sebanyak 85  desa yang terdanai di Tahun 2014  dari 103 desa yang tercakup dalam wilayah Barito Timur.
Umumnya kegiatan masih didominasi oleh kegiatan prasarana umum, walaupun di beberapa kecamatan telah mengakomodir kegiatanpeningkatan kapasitas masyarakat. Khusus Bagi desa-desa yang telah ditetapkan terdanai pada surat penetapan camat, umumnya mulai kegiatan  baik pelaksanaan pengadaan bahan dan alat, trial dan penyaluran dana. 
Kegiatan PNPM- Integrasi, dengan total BLM Rp. 3.000.000.000 (APBN) dan Rp. 1.800.000.000 (APBD) belum ada pencairan, karena sedang tahapan finalisasi penyusunan RAB-Desain Desa, serta persiapan pelaksanaan MAK TA 2014. Dan kegiatan Ruang Belajar Masyarakat masih belum dimulai untuk TA 2014.
Sesuai data kabupaten berikut adalah progres masing-masing kegiatan :
No
Fokus Kegiatan
Progres
Keterangan
1
Pencairan BLM PNPM-MPd
40%
Kecuali Kec. Paku, dikarenakan baru pencabutan Lokasi Potensi Masalah per Mei 214
2
Penyaluran BLM tahap I
21%
Dari 10 kecamatan, kecuali kec Paku yang belum ada penyaluran per Mei 2014
3
Pelatihan Masyarakat
18%
Kisaran Kecamatan  7 – 39%, terendah di Patangkep Tutui dan tertinggi di Dusun Timur.
4
Progres penanganan Masalah Implemetasi
50%
Dari 4 Masalah, 2 dianataranya telah diselesaikan
5
Pengelolaan Dana pergulir
97.8%
Pengembalian SPP Tingkat Kecamatan, tertinggi di Kec. Pematang Karau, 99.4% dan terendah di kec. Benua Lima 93.5%
6
Tunggakan SPP
Rp. 709.777.700
Tunggakan tertinggi di Kec. Benua Lima Rp.177.849.400 dan di Kec. Pematang Karau Rp. 14.956.000
7
Asset Produktif Kelembagaan
Rp.12.540.538.819
Masing-masing Kecamatan adalah. 1).Lima Rp. 1.039.860.012, ; 2).Dusun Timur Rp. 1.579.920.084; 3).Awang Rp. 2.130.664.895;
4).Patangkep Tutui Rp. 550.550.025;
5).Dusun Tengah Rp.1.629.346.500;
6).Pematang Karau Rp.1.359.729.400;
7.Karusen Janang Rp. 1.126.306.932;
8). Raren Batuah Rp.848.301.073; 9). Paku Rp.1.016.088.358;
10). Paju Epat Rp.1.259.780.510;

Rencana Kegiatan Bulan Juni 2014
1.       Pelaksanaan MAK TA 2014
2.       Pencairan dana APBD dan APBN tahap II
3.       Pelatihan gabungan BKAD, UPK dan BP UPK
4.       Fasilitasi regulasi Pelestarian Aset PNPM-MPd dan Sistem Perencanaan Partisipatif
5.       Penguatan kelembagaan melalui Peningkatan Kualitas Rapat Koordinasi kelembagaan

6.       Fasilitasi kegiatan Ruang Belajar Masyarakat.

Sabtu, 29 Maret 2014

Profil Kecamatan Pematang Karau


 
KONDISI UMUM DAERAH
Kabupaten Pematang Karau mempunyai luas wilayah 579 km2 yang terbagi atas  13 desa.
 


 
Secara administratif pemerintahan, wilayah ini berbatasan dengan :
  1. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Dusun Tengah dan raren Batuah
  2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Barito Selatan
  3. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Barito Selatan
  4. Sebelah Selatan berbatasandengan Karusen Janang dan Paju Epat

Kependudukan
Penduduk Kecamatan Pematang Karau berjumlah 11.248 jiwa. Jumlah ini menunjukkan kenaikan sebesar 1,72 %. Jumlah keluarga dengan tingkat kepadatan rata-rata sekitar 19 jiwa menghuni kawasan satu kilometer persegi.
Selengkapnya tingkat kepadatan penduduk di masing-masing kecamatan sebagaimana tabel  di bawah ini.
 
 Struktur Perekonomian Daerah
Struktur perekonomian daerah Kecamatan Pematang Karau sampai dengan tahun 2012 adalah didominasi  sektor pertanian kemudian diikuti oleh sektor lainnya. Dilihat dari distribusi prosentase PDRB atas dasar harga berlaku, sektor kehutanan,Sektor hultikultura dan  sektor perdagangan, kemudian industri pengolahan karet, dan jasa perusahaan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Visi Dan Misi
Dalam perumusan Visi dan Misi Kecamatan, tidak terlepas dari Visi dan Misi Pemerintah
Kabupaten Barito Timur  sejalan dengan hal tersebut, maka Visi Misi Kantor KecamatanPematang Karau adalah : 
Visi “ Melaksanakan otonomi daerah secara bertanggung-jawab dan berkesinambungan dalam mewujudkan Good Governance 
      Misi
Sedangkan Misi Kecamatan Pematang Karau :
  • Terwujudnya pelaksanaan tugas dan tata laksana pemerintahan yang baik, cepat.
  • Profesional, transparan, kreatif, produktif dan akuntabel segala bidang
  • memberikan pelayan prima kepada publik secara terpadu dan terkoodinir, guna terciptanya tata kehidupan masyarakat menuju Gumi Jari Janang Kalalawa/  menjadi jaya selama lama-lamanya”.
TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Untuk mewujudkan misi agar dapat terealisasi secara baik  dalam kurun waktu  5 (lima) tahun maka  ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan daerah, sebagai berikut :
  1. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia.
  2. Pengembangan Ekonomi Daerah dan Ekonomi Kerakyatan.
  3. Peningkatan Pembangunan infrastruktur dan prasarana wilayah.
  4. Penataan dan Pemanfaatan Tata Ruang Wilayah.
  5.   Pengendalian, Pemanfaatan dan Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
  6. Peningkatan Kinerja Aparatur.
  7. Mewujudkan Masyarakat Yang Bermoral, Beretika Dan Berbudaya.
  8. Mewujudkan Masyarakat Yang Memiliki  Kesadaran Hukum, Politik dan Ketertiban Masyarakat.